Rabu, 24 Juli 2013

Fisika Dalam Bela Diri

58805_550099288374662_590620688_n
Salam teman-teman...
Tahukah Anda, bahwa sebenarnya konsep fisika yang katanya abstrak itu sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari? Contoh yang akan saya bahas kali ini adalah aplikasi fisika dalam beladiri. Ternyata beladiri itu ga semata-mata bicara tentang olah tubuh dan jiwa, tetapi berhubungan dengan konsep dasar fisika.  Yuk kita bahas....
Salah satu konsep yang ada adalah  Momentum dan Impuls. Rumus dasar momentum  adalah:
  • P=mv
P: Momentum
m: Massa
v: Kecepatan
Rumus ini dipakai saat ingin menentukan momentum yang didapat saat melakukan pukulan, tendangan, maupun bantingan. Massa melambangkan seberapa berat tangan/kaki saat menendang/memukul atau berat seseorang saat dibanting. Kecepatan melambangkan seberapa cepat pukulan/tendangan atau kecepatan jatuhnya orang saat dibanting.
antarafoto-1278258301-image-kempo
Setelah kita mendapatkan P(Momentum) kita akan menggunakan rumus kedua:
F =∆p/I
Dimana F: Gaya
∆p: Selisih momentum/Impuls
∆t: Selisih waktu
Rumus ini dipakai untuk mencari seberapa besar gaya yang diterima oleh musuh lewat pukulan/tendangan/bantingan. F menunjukan seberapa sakitnya serangan yang diterima oleh lawan. ∆p/I menunjukan seberapa besar Impuls yang serangan kita miliki lewat perhitungan Massa kali Kecepatan (P= mv). Lalu Impuls dibagi dengan ∆t. ∆t berarti lama waktu sentuhan/kontak terjadi. Semakin singkat kontaknya, semakin besar rasa sakit yang diterima. Contoh, seseorang akan merasakan lebih menyakitkan dibanting di ubin daripada di busa. Karena busa menyediakan ruang hampa antara ubin di bawah dan busa diatas. Sehingga memperlama waktu kontak.
Sekian pembahasan saya mengenai Teori Fisika dalam Bela Diri. Semoga artikel ini bisa berguna bagi anda.
                                                       Nama: Devin Ahmad Febrian
                                        Kelas: XI IPA 1 Angkatan 7 SMA Marsudirini Bogor
1011819_569419736434088_758130546_n